THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Selasa, 01 Maret 2011



Minggu, 27 Februari 2011

Kiper Real Madrid Iker Casillas mengaku kecewa dengan kegagalan timnya meraih kemenangan atas tuan rumah Deportivo La Coruna dalam lanjutan Primera Liga Spanyol, Minggu (27/2) dinihari WIB. Pertandingan berakhir imbang tanpa gol.
Kegagalan ini membuat jarak Los Blancos dengan pemuncak klasemen sementara, Barcelona, menjadi lebar tujuh poin. Di pertandingan sebelumnya, Azulgrana menang 3-0 atas Real Mallorca.
Meski kecewa, Casillas meminta rekan-rekannya untuk tetap menjaga semangat dan terus berjuang hingga akhir kompetisi.
"Ini adalah langkah mundur karena dua pekan lalu kami berhasil memanfaatkan kesempatan untuk merapatkan jarak. Ini adalah pertandingan sulit. Kami sudah berusaha untuk menciptakan banyak peluang, tapi bola tidak mau masuk ke dalam gawang," ujar Casillas kepada AS.
"Kami tidak boleh terpengaruh dengan apa yang diraih Barcelona. Yang penting, kami harus tetap menjaga semangat dan terus berjuang hingga akhir kompetisi."

Deportivo La Coruna 0 - 0 Real Madrid

Pelatih Real Madrid tampak kesal dengan hasil imbang tanpa gol lawan tim tuan rumah Deportivo La Coruna dalam lanjutan Primera Liga Spanyol di Riazor, Minggu (27/2) dinihari WIB.
Bukan kepada para pemainnya, namun The Special One kesal dengan gaya permainan bertahan total yang diperagakan tim tuan rumah.
Bahkan, sepanjang babak kedua, Los Blancos menggempur pertahanan lawan. Namun, tidak ada satu pun bola yang masuk ke dalam gawang. Mourinho mengaku tidak senang dengan taktik permainan yang diterapkan lawan.
Mourinho memuji usaha yang telah ditunjukkan para pemainnya, meski hasil berbicara lain.
Dengan kegagalan meraih kemenangan ini, usaha Madrid untuk meraih gelar terancam karena kini jarak dengan pemuncak klasemen sementara, Barcelona, menjadi terpisahkan tujuh poin.
"Bayangkan saja, kami seakan bermain melawan satu kiper dan sepuluh bek," ujar Mourinho kepada AS.
"Hanya satu tim yang bermain untuk berusaha meraih kemenangan. Sementara tim lain bermain defensif agar seakan-akan mereka memenangi pertandingan. Kami, yang justru ingin menang, dihukum dengan hasil pertandingan ini."

Sabtu, 26 Februari 2011

Bancana Alam di Indonesia

Bencana didefinisikan sebagai suatu peristiwa yang disebabkan oleh proses alam atau ulah manusia yang dapat terjadi secara bertahap atau mendadak yang mengakibatkan kehilangan jiwa manusia, kerusakan dan kehilangan harta benda dan kerusakan lingkungan. Pemerintah Republik Indonesia telah memiliki Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Ada beberapa jenis bencana yang pernah terjadi di negara kita, antara lain; gempa bumi, banjir, tanah longsor, angin puting beliung, kekeringan dan kebakaran hutan, kebakaran, letusan gunung berapi, gelombang pasang, tsunami, wabah penyakit. Dari beberapa bencana tersebut, kerugian material dan immaterial sudah tak terhitung jumlahnya. Tapi, bencana masih terus mengancam kita.

 Secara geologis, negara kita dilalui oleh lempeng Eurasia, Australia dan Pasifik yang selalu bergerak. Pertemuan antar lempeng itu dalam jangka panjang akan menghimpun energi. Pada saat energi itu dilepaskan, maka terjadilah gempa bumi dengan atau tanpa potensi tsunami. Selain itu, negera kita juga memiliki sekitar 250 lebih gunung api aktif yang pada saat-saat tertentu dalam meletus dan menimbulkan bencana.
Dari serangkaian kejadian bencana alam maupun karena ulah manusia, kita bisa melakukan lesson learned, mengambil pelajaran untuk dipetik sebagai mana berikut:

1. Pada umumnya, bencana terjadi pada saat kita dalam keadaan tidak siap. Bisa pada malam hari, tengah malam atau dinihari, atau bahkan di siang bolong di saat masyarakat sedang konsentrasi ke pekerjaan.
2. Situasi tidak siap bisa karena soal waktu, bisa karena masalah ketidaksiapan yang bersifat tehnis karena memang tidak memiliki pengetahuan tentang kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Ini antara lain karena faktor pemahaman bahwa bencana itu takdir. Padahal, bencana bukan sekedar takdir.
3. Untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, perlu didukung oleh semua elemen masyarakat, terutama pemerintah sebagai policy maker dengan menyediakan sumber daya manusia dalam penanggulangan bencana dan sumber dananya sekaligus.
4. Dalam skala yang terjangkau langkah-langkah tersebut untuk melindungi masyarakat saat bencana terjadi meliputi; pengelolaan tanggap darurat dan rekonstruksi atau rehabilitasi pasca bencana dengan tetap memperhatikan kearifan local. Bagaimana bencana tidak menjadi lahan “rebutan pemiliki bendera tertentu”, maka perlu melakukan pemberdayaan masyarakat, khususnya di daerah-daerah rawan bencana.